Jumat, 09 November 2012

CONTOH SKRIPSI


KENAKALAN SEBAGAI PRILAKU MENYIMPANG
HUBUNGAN SEX DILUAR NIKAH
( KEHIDUPAN BEBAS ANAK KOS )

https://fbcdn-sphotos-d-a.akamaihd.net/hphotos-ak-ash3/522316_141639472637794_314159557_n.jpg
OLEH :
(                                                     )





2012




DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
1.2.Rumusan Masalah
1.3.Tujuan dan Manfaat

BAB II PEMBAHASAN
2.1.Pembahasan
2.2.Hasil penelitian tentang kenakalan remaja sebagai salah satu prilaku
menyimpang hubungan sex di luar nikah
2.3.Cara penanggulangan

BAB III PENUTUP
            3.1. Simpulan
            3.2. Saran

Daftar Pustaka




BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Proses sosialisasi terjadi dalam kehidupan sehari – hari melalui iteraksi social dengan menggunakan media atau lingkungan social tertentu. Oleh sebab itu. Kondisi kehidupan lingkungan tersebut akan sangat mewarnai dan mempengaruhi input dan pengetahuan yang diserap. Sutherland dalam (Eitzen, 1986) beranggapan bahwa seorang belajar untuk menjadi criminal melalui interaksi. Apabila lingkungan interaksi cenderung devian, maka seseorang akan mempunyai kemungkinan besar untuk belajar tentang teknik dan nilai – nilai devian yang pada gilirannya akan memungkinkan untuk menumbuhkan tindakan criminal.

Kartini Kartono (1088 : 93) mengatakan remaja yang nakal itu disebut pula sebagai anak cacat social. Menurut bentuknya, Sanarwiyati S (1985) membagi kenakalan remaja kedalam tiga tingkatan ; (1) kenakalan biasa, seperti suka berkelahi, suka keluyuran, suka membolos sekolah, pergi dari (2) kenakalan yang menjurus pada pelanggaran dan kejahatan seperti mengendarai mobil tanpa SIM, mengambil barang orang tua tanpa izin (3) kenakalan khusus seperti penyalahgunaan narkotika, hubungan seks diluar nikah, perkosaan dll. Kategori yang dijadikan ukuran kenakalan remaja dalam penelitian kali ini adalah hubungan sekz diluar nikah, yang ditekankan pada kehidupan bebas anak kos yang berakibat pada suatu penyimpangan.

1.2.Rumusan Masalah
Mengapa kenakalan ini bisa terjadi ?

1.3.Tujuan Penelitian
·         Untuk menjelaskan prilaku menyimpang yang berhubungan dengan sex diluar nikah mahasiswa.
·         Menjelaskan faktor – faktor yang mempengaruhi menyimpang para mahasiswa
Manfaat Penelitian
·         Untuk mengetahui secara lebih mendalam hal –hal yang berkaitan dari prilaku hubungan sex diluar nikah
·         Untuk mencegah preventif perbuatan prilaku mrnyimpang dikalangan mahasiswa.





BAB II
PEMBAHASAN

2.1.Pembahasan
Masalah social yang dikategorikan dalam prilaku menyimpang hubungan sex diluar nikah diantaranya adalah kenakalan remaja. Konsep kenakalan remaja pada dasarnya kenakalan remaja menunjuk pada suatu bentuk prilaku remaja yang tidak sesuai dengan norma – norma yang hidup di dalam masyarakat salah satunya materi pornografi. Untuk mengetahui tentang latar belakang kenakalan remaja dapat dilakukan melalui dua pendekatan yaitu pendekatan individual dan pendekatan sistem. Dalam pendekatan individual, individu sebagai satuan pengamatan sekaligus sumber masalah. Untuk pendekatan sistem , individu sebagai satuan pengamatan sedangkan sistem sebai sumber masalah. Berdasarkan penelitian yang dilakukan diperoleh hasil bahwa ternyata pada hubungan negative antara kenakalan remaja dengan keberfungsian keluarga. Di samping itu penggunaan waktu luang yang tidak terarah merupakan sebab yang sangat dominan bagi remaja untuk melakukan prilaku menyimpang.

2.2.Hasil penelitian tentang kenakalan remaja sebagai salah satu prilaku menyimpang hubungan sex di luar nikah
Berdasarkan data di lapangan dapat disajikan hasil penelitian tentang kenakalan remaja sebagai salah satu prilaku menyimpang hubungannya sex diluar nikah.

                               a.            Hubungan antara jenis kelamin dengan tingkat kenakalan
Salah satu hubungan variabel yang disajikan disini adalah hubungan jenis kelamin dengan tingkat kenakalan. Hal ini umtuk mengetahui apakah anak laki – laki lebih nakal dari anak perempuan atau probalitasnya sama. Berdasarkan kenyataan tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar yang melakukan kenakalan khusus  adalah anak perempuan kira – kira ( 63,3%). Dengan demikian maka nak laki – laki kecenderungannya akan melakukan kenakalan yang menjurus pada pelanggaran dan kejahatan lebih dibandingkan dengan anak perempuan melakukan hubungan sex, dapat disimpulkan bahwa kecenderungan untuk melakukan kanakalan khusus ataupun jenis kenakalan lainnya adalah mereka yang tidak sibuk, atau banyak waktu luang yang tidak dimanfaatkan untuk kegiatan positif atau memang anaknya bandel (bawaan orok) sudah menjadi hal biasa bagi mereka.


                              b.            Hubungan Antara Kenakalan Dengan Lingkungan
Diantaranya adalah kemampuan berfungsi sosial secara positif dan adaprif bagi lingkungan yaitu jika berhasil dalam melaksanakan tugas – tugas kehidupan, peranan, dan fungsinya serta mampu memenuhi kebutuhannya. Dengan demikian faktor yang kuat adalah seperti yang disebutkan di atas, yaitu adanya waktu luang yang tidak dimanfaatkan untuk kegiatan positif, dan adanya pengaruh buruk dalam sosialisasi dengan teman bermainya atau factor lingkungan social yang besar pengaruhnya buat mahasiswa.

Artinya di lokasi penelitian kenakalan remaja yang dilakukan bukan karena rendahnya pengetahuan mereka,  karena disemua tingkat pendidikan proporsi untuk melakukan kenakalan sama kesempatannya.

                               c.            Hubungan antara pekerjaan orang tuanya dengan kenakalan anak serta hubungan dalam keluarga.
Untuk mengetahui apakah kenakalan juga ada hubungannya dengan pekerjaan orang tuanya, artinya tingkat pemenuhan kebutuhan hidup. Karena pekerjaan orang tua dapat dijadikan ukuran kemampuan ekonomi, guna memenuhi kebutuhan keluarganya. Keadaan yang demikian karena mungkin untuk memenuhi kebutuhan keluarganya, sehingga kurang ada perhatian pada sosialisasi penanaman nilai dan norma – norma sosial kepada anak – anaknya. Akibat dari semua itu maka anak – anaknya lebih tersosialisasi oleh kelompoknya yang kurang mengarahkan pada kehidupan yang normative. Ataupun kedisplinan yang diterapkan serta nilai – nilai yang disosialisasikan .

                              d.            Hubungan antara kehidupan beragama dengan tingkat kenakalan
Sebagai mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta ( UMS ) sudah tentu [orsinya lebih berbobot. Sebab mahasiswa yang menjalankan kewajiban agama secara baik, berarti mereka akan menanamkan nilai – nilai dan norma yang baik. Artinya secara teoritis bagi mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta ( UMS ) tentu yang menjalankan kewajiban agamanya secara baik. Hal ini berarti bahwa bagi mahasiswa UMS yang taat menjalankan kewajiban agamanya kecil kemungkinan untuk melakukan kenakalan, baik kenakalan yang menjurus pada pelanggaran dan kejahatan maupun kenakalan, demikian juga sebaliknya.

                               e.            Pernah tidaknya responden ditahan dan dihukum hubungannya dengan keutuhan struktur dan interaksi yang lebih dilakukan, serta ketaatan dalam menjalankan kewajiab beragama
Artinya bahwa ketaatan beragama sebagai mahasiswa UMS dan di ruang  lingkup UMS belum menjamin untuk bebas dari kenakalan dan penyimpangan yaitu seperti hubungan sex diluar nikah dan materi pornografi. Untuk masalah pernah dihukum atau ditahan responden menjawab belum dan jangan sampai hal tersebut terjadi. Tapi rencananya nanti dia akan berbobot.
Menurut saya masalah tersebut hanya bagian segelintir dari kejahatan lain yang luar biasa hebohnya seperti koruosi dibandingkan materi pornografi yang dilakukan mahasiswa dan bukan untuk di expose, karena semua orang sudah tahu apalagi dikalangan mahasiswa yang mayoritas pasti sudah mengerti, cukup dan tidak menjadi tabu’ lagi.

2.3.Cara Penanggulangan
Adapun hal – hal yang bisa dilakukan untuk memperkecil kenakalan remaja yang perlu diperhatikan yaitu meningkatkan keberfungsian sosial keluarga melalui keluarga malalui program – program kesejahteraan sosial yang berpotensi pada keluarga yang dapat memberikan tatanan nilai – nilai dan moral dan pembangunan sosial yang programnya sangat berguna bagi pengembangan mahasiswa secara keseluruhan disamping itu untuk memperkecil prilaku menyimpang mahasiswa dengan memberikan program – program untuk mengisi waktu luang.




BAB III
 PENUTUP

3.1.            Kesimpulan
Kenakalan remaja dalam studi masalah sosial dapat dikategorikan ke dalam prilaku menyimpang. Hubungan Sex Diluar Nikah dalam perspektif perilaku menyimpang masalah sosial terjadi karena terdapat penyimpangan prilaku dari berbagai aturan – aturan  sosial ataupun dari nilai dan norma sosial yang berlaku. Hal yang relevan untuk memahami bentuk prilaku tersebut, adalah mengapa seseorang melakukan penyimpangan, sedangkan ia tahu apa yang dilakukan melanggar aturan.
Ketidak berhasilan belajar sosial atau “kesalahan” dalam berinteraksi dari transaksi sosial tersebut dapat termanifestasikan dalam beberapa hal.
Tatanan nilai nilai dan moral sedang dan telah mengalami perubahan yang sangat pesat meluncur kencang kearah kehancuran fisik dan jiwa kita yang luar biasa.
Bagi setiap informasi yang masuk, otak membuat jaringan tentang informasi tersebut. Bila informasi tersebut masuk berulang – ulang, maka jaringan yang terbentuk menjadi sangan tebal. Salah satunya adalah Efek Ponografi seperti Kecanduan Kokain Efek pornografi pada otak dinamakan tixic, yang berefek setara ketagihan kokain. Ditengarai banyak hal dalam factor lingkungan.
Terkait dengan pornografi berserak di internet, membuat kecanduan gambar syur teramat sulit dihentikan ditambah Prases sosialisasi dengan menggunakan media atau lingkungan sosial tertentu. Oleh sebab itu, kondisi kehidupan lingkungan tersebut akan sangat mewarnai input dan pengetahuan yang diserap.
Sebagian orang berpaling ke pornografi karena keintiman dalam sebuah hubungan sama sulitnya dengan mempertahankan hubungan itu sendiri. Karena itu kemudian menyisihkannya untuk dinikmati secara rahasia. Selain itu, dengan semakin mandirinya seseorang, ternyata member pengaruh terhadap sebuah hubungan sosial. Para pria, kata Dr Weston, lebih mudah terangsang hanya dengan imajinasi. Karena itu sampai kapanpun pornografi tidak akan pernah bisa dihentikan.



3.2.            Saran
-        Dengan kemajuan teknologi yang begitu pesat perlu sekali pemahaman pemakaian, sebagai seorang pelajar gunakan teknologi untuk keperluan belajar jangan untuk hal – hal yang negatif.
-        Setiap keluarga harus bisa memberikan pedoman sejak dini mengenai sex kepada anaknya agar mereka tau akibat dari sex bebas yang merusak masa depan.




DAFTAR PUSTAKA

Gunarsa Singgih D at al, 1988, Psikologi Remaja, BPK Gunung Mulya, Jakarta
Kartini Kartono, 1986, Psikologi Sosial 2, Kenakalan Remaja, Rajawali, Jakarta
Nazir, Moh, 1985, Metode Penelitian, Ghalia Indonesia, Jakarta
Soerjono Soekarto, 1988, Sosiology Penyimpangan, Rajawali, Jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar